ANJANGSANA KE SAWAH, BABINSA POS RAMIL TENGGULUN BANTU PETANI USIR HAMA BURUNG

SUARA GARDA | ACEH TAMIANG Hama burung pada tanaman padi biasanya akan datang ketika padi sudah berbuah dan memasuki masa panen, salah satu hama ialah jenis burung pipit dan burung gereja yang sangat meresahkan, serta berakibat pada menurunnya produksi hasil panen padi.

Untuk itulah Bintara Pembina Desa (Babinsa) Pos Ramil Tenggulun Koramil 07/Kejuruan Muda jajaran Kodim 0117/Aceh Tamiang Serda Syamsuardi selaku aparatur kewilayahan setempat, beranjangsana ke sawah dalam rangka mendampingi untuk membantu petani usir Hama Burung. Salah satunya pada sawah tanaman padi milik Riono, warga masyarakat Desa Simpang Kiri Kecamatan Tenggulun, dengan luas lahan 7 Rante, Sabtu (2801/23).

Anjangsana tersebut, merupakan satu bentuk kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa dalam menjaga silaturahmi dengan petani demi terwujudnya kemanunggalan Babinsa dengan warga masyarakat, khususnya para petani Desa Simpang Kiri.

Adapun metode yang digunakan untuk mengusir burung dengan menghemat biaya, kata Serda Syamsuardi, di antaranya memasang jaring diatas permukaan pasir, membuat orang-orangan, umbul-umbul, membunyikan kaleng, dan memasang tali yang diikat dengan plastik kresek.

Cara unik itu bisa dikatakan cukup signifikan untuk mengusir burung, pasalnya burung tidak menyukai warna mencolok dan bunyi-bunyian.

“Opsi penggunaan cara itu agar burung tidak makan padi, dan terbukti ampuh, harapannya hasil panen yang diperoleh nantinya maksimal,” ujar Babinsa Syamsuardi.

Ia juga mengatakan, di sawah ada beberapa hama selain burung yang mengganggu karena seiring rotasi setiap musimnya, mulai tikus, wereng, hingga ulat.

“Untuk jenis hama yang lain rata-rata bisa diatasi, akan tetapi untuk burung jelang panen ini bisa meresahkan, jadi ya harus di usir,” kata Serda Syamsuadi.

Kegiatan pendampingan tersebut merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Babinsa dalam menjaga silaturahmi dengan petani demi terwujudnya kemanunggalan Babinsa dengan warga masyarakat khususnya para petani di Desa Simpang Kiri.

“Saya himbau Pak Suriono, habis panen sawahnya langsung dicangkul, dibuat bedeng langsung tanam cabe. Ini untuk mengejar lebih awal, mengingat tidak lama akan masuk bulan suci Ramadhan tahun 2023, harga cabe yang cukup signifikan,” ujar Serda Syamsuardi. [m.rotuah]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *