Kelompok Penenun Tradisional Uis Karo Karya Bunda, Masuk Dalam Klaster BRI

SUARA GARDA | KOTA BINJAI Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus melakukan program inovatif untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Program terbaru adalah menciptakan klaster UMKM untuk focus bergerak Bersama pada bidang usahanya.

Tidak terkecuali yang dilakukan oleh BRI Cabang Binjai. Melalui Kantor Unit Soekarno – Hatta, Bank milik Pemerintah yang terbesar di Indonesia ini, membantu masyarakat/UMKM yang saat ini dibina dengan serius oleh para Marketing Mikro BRI (Mantri).

Adalah, Kelompok Penenun Tradisional Uis Karo “Karya Bunda” yang beralamat di Jalan Nuri, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, yang kali ini dikunjungi oleh BRI Cabang Binjai ditempat mereka untuk dijadikan sebagai klaster.  Bahkan beberapa OPD di jajaran Pemko Binjai, juga ikut hadir dalam kunjungan yang disambut oleh belasan penenun Uis Karo.

Kepala BRI Cabang Binjai Agung Prasetyo, melalui asisten Manager Bisnis Mikro, Roni Oktavianus Sembiring, membenarkan bahwa kelompok penenun tradisional Uis Karo Karya Bunda, masuk dalam klaster BRI.

“Benar, ini sudah kita bentuk untuk klaster usaha yang dalam UKM. Jadi seluruh anggota penenun Uis Karo yang tergabung dalam kelompok Karya Bunda ditempatkan didalam satu klaster, selanjutnya akan dilihat apakah anggota tersebut sudah menjadi nasabah BRI atau belum. Kami dari pihak BRI tentunya mengharapkan bisa mendampingi sehingga kami bisa berikan kredit atau bantuan sesuai dengan usahanya,” ungkap Roni Oktavianus, saat dikonfirmasi awak media usai mengunjungi para penenun.

Dengan terbentuknya klaster usaha ini, lanjut Roni, BRI juga ikut ambil bagian dalam membantu pemasaran atau promosi dari produk yang dihasilkan.

“Artinya, pendampingan itu tidak hanya sebatas permodalan saja, tetapi pendampingan itu termasuk dalam pelatihan, model terbaru, serta menghubungkan klaster usaha ini dengan penjahit atau desaigner agar mereka bisa meningkatkan produknya,” ujar Roni.

Pria berdarah Karo ini juga berharap kepada para penenun untuk tidak menghasilkan produk berupa Uis atau Baju saja, namun ada kreasi atau bentuk lainnya. “Yang ada dalam pikiran saya, bagaimana para penenun ini nantinya dapat membuat sebuah Jilbab,” demikian ungkap Roni Oktavianus Sembiring, sembari menerima Cinderamata berupa Kemeja yang berbahan dasar Uis Karo.

Senada, Kepala Unit BRI Cabang Soekarno – Hatta, Mahfudi, juga menegaskan bahwa kelompok Karya Bunda menjadi klaster BRI.

“Klaster termasuk nasabah priorotas bagi kami. Untuk itu saya berharap jangan khianati kelompok ini. Untuk pembiayaan, insyaAllah akan terus berjalan. Bahkan sudah agendakan agar kelompok ini mempunyai galeri,” beber Mahfudi.

Ditempat yang sama, Kadis Koperasi dan UMKM Kota Binjai, Megang Sitepu, mengharapkan agar Kelompok Karya Bunda segera mempunyai Koperasi yang berbadan hukum. “Tentunya kami berharap BRI bisa lebih memprioritaskan kepada para penenun ini,” harapnya, sembari mendapat aplaus dari seluruh penenun.

Sementara itu, Ketua Kelompok Penenun Uis Karo tradisional Karya Bunda, Ade Fitri, mengucapkan terima kasih atas kehadiran BRI beserta OPD dilingkungan Pemko Binjai. Ia juga bekesempatan untuk menjelaskan awal mula terbentuknya kelompok yang diketuainya, hingga kesulitan apa yang dialami sampai saat ini.

“Kelompok ini sudah berjalan sekitar dua tahun. Awal terbentuknya bermodalkan kejujuran, tekad yang kuat serta kemauan keras,” tutur Ade Fitri, seraya mengatakan bahwa kelompok Karya Bunda saat ini beranggotakan sekitar 15 orang yang mayoritas adalah kaum ibu.

Lebih lanjut dikatakan wanita berhijab ini, para Pengrajin tenun Uis Karo Karya Bunda yang baru berdiri pada akhir tahun 2020 ini, sangat membutuhkan perhatian Pemerintah. Sebab menurutnya, mereka yang tergabung dalam kelompok tersebut mayoritas adalah para Janda tua yang berjuang untuk menghidupi anak dan cucunya.

“Anggota pengrajin tenun Ulos Karo Karya Bunda ini saat ini berjumlah belasan orang. Mereka semuanya membuat uis karo dengan cara manual. Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada BRI Cabang Binjai melalui Unit Soekarno -Hatta, yang berjanji akan membantu kami,” beber Ade Fitri.

Sebagai Ketua Kelompok, Ade Fitri juga berharap nantinya pengrajin tenun Uis Karo Karya Bunda ini mempunyai Badan Hukum, sehingga kedepannya dapat terus memotivasi para pengrajin.

“Kita juga berharap kedepan kelompok ini mempunyai Koperasi. jujur saya katakan, saya sebagai Ketua Kelompok, merasa iba melihat sebagian anggota kami yang berjuang dengan menenun Uis untuk menyambung hidup mereka,” harap Ade Fitri, sembari berharap apa yang dijanjikan oleh BRI Cabang Binjai dapat segera terealisasi.

Diakhir kegiatan, para penenun memberikan souvenir berupa Uis Karo kepada para hadirin yang hadir dalam kunjungan itu.

Hadir dalam kunjungan itu, BRI Cabang Binjai yang diwakili oleh asisten Manager Bisnis Mikro Roni Oktavianus Sembiring, Kepala Unit BRI Soekarno – Hatta Mahfudi, Kadisnaker Perindag Hamdani Hasibuan, Kadis Koperasi dan UMKM Megang Sitepu, Kadis Sosial Hamidan, perwakilan dari Bappeda, Perwakilan Dinas Pariwisata Kota Binjai beserta jajaran, Lurah Mencirim, Kepling, pendamping Kelompok Penenun Uis Karo tradisional Karya Bunda, serta belasan penenun. [KP]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *