Rahmat Syahputra : Pernyataan Presiden RI, Sudah Sepatutnya dituruti oleh Para Menteri didalam Kabinetnya

SUARA GARDA | KOTA BINJAI Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo, akhirnya menyikapi polemik terkait wacana perpanjangan masa jabatan Presiden serta penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.

Dalam video yang beredar di Media Sosial saat memimpin sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Selasa (5/4) baru-baru ini, tampak Jokowi langsung menyentil para Menterinya agar tidak lagi membicarakan persoalan 3 periode Presiden serta penundaan Pemilu.

“Fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan kesulitan yang kita hadapi, jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi urusan penundaan, urusan perpanjangan,” demikian kata Jokowi dalam video yang banyak beredar di Media Sosial dengan durasi 18 detik.

Pernyataan Presiden Jokowi itupun akhirnya mendapat reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan aktivis ditingkat Daerah.

Adalah, Rahmad Syahputra Nasution, yang saat ini dipercaya sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Washliyah Kota Binjai periode 2020-2022. Menurutnya, dengan adanya pernyataan dari Presiden RI, sudah sepatutnya dituruti oleh para Menteri didalam Kabinetnya.

“Apa yang di sampaikan oleh Bapak Presiden, sudah seharusnya ditaati oleh para Menteri. Bahkan bila perlu, Presiden memberi hukuman jika terdapat lagi ada menterinya yang masih membicarakan isu penunndaan Pemilu maupun perpanjangan masa jabatan Presiden,” ungkap Rahmad Syahputra Nasution saat dikonfirmasi awak media, Kamis (7/4) siang.

Tidak hanya itu, Rahmad juga mengungkapkan mengapa harus diberikan hukuman kepada para Menteri jika masih membicarakan wacana penundaan Pemilu 2024 maupun perpanjangan masa jabatan Presiden.

“Mengapa?!  Karena polemik yang terjadi begitu luar biasa akibat pembahasan isu penundaan Pemilu maupun perpanjangan Jabatan itu,” urai Rahmad sembari berharap agar saat ini lebih tepat jika membahas permasalahan ekonomi yang semakin naik sehingga masyarakat banyak menjerit.

Disinggung apakah ada agenda khusus dari BEM STIT Al-Washliyah dalam menyikapi dinamika isu nasional, baik isu politik maupu kebijakan ekonomi, Mahasiswa yang terlihat akrab dengan awak media ini mengaku belum ada.

Pun begitu, Rahmad berharap kepada para pengurus BEM STIT Al-Washliyah Binjai, agar tidak mudah terprovokasi dan tetap propesional dalam menerima berita serta jangan tergesa-gesa.

“Sebab semua itu masih bisa didiskusikan terkait isu isu yang merugikan masyarakat. Intinya tetap lah jadi Mahasiswa yang kritis dan profesional,” demikian ungkap Rahmad Syahputra Nasution. [KP]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *