banner 728x250

Kesbangpol Selenggarakan Dialog PPWK Tenaga Pendidik Dayah, Ini Pesan Pj. Sekda Aceh Tamiang

banner 120x600
banner 468x60

SUARA GARDA ACEH TAMIANG Sebanyak 20 orang peserta tenaga pendidik Pesantren/Dayah yang berasal dari Dayah di Aceh Tamiang mengikuti kegiatan Dialog Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK), yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, pada Rabu (03/7/24), di Kantor Kesbangpol, Karang Baru.

Mengusung tema, “Membentuk Profil Pendidikan yang Pancasilais dan Berwawasan Kebangsaan”, kegiatan ini menghadirkan narasumber lintas sektor.

banner 325x300

Pj. Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia sangat mengapresiasi dan mendukung digelarnya kegiatan yang menjadi salah satu upaya agar tenaga pendidik dapat mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pembelajaran di sekolah maupun pesantren, sehingga eksistensi budaya lokal tetap kukuh.

“Kearifan lokal selama ini merupakan budaya yang diwariskan indatu (nenek moyang). Namun, banyak juga kearifan lokal yang bisa dikembangkan di pendidikan”, ujar Tri.

Ia menyampaikan, anak didik merupakan lembaran kertas kosong, putih bersih yang harus digoreskan (catatan) sehingga goresan pada kertas putih tersebut mempunyai makna dan arti.

“Siapa yang bisa melakukan itu? Guru. Guru lah yang akan membawa arah dan tujuan peserta didik untuk membangun negeri”, ucapnya.

Dijelaskan Tri, Lembaga pendidikan mempunyai peran penting dalam mempertahankan dan melestarikan budayanya sesuai dengan potensi dan kearifan lokal setiap wilayahnya masing-masing. Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian di era globalisasi saat ini adalah masalah identitas kebangsaan. Derasnya arus globalisasi dikhawatirkan  berdampak pada terkikisnya rasa kecintaan terhadap budaya lokal.

Ia memberikan contoh perbedaan zaman sekarang dengan beberapa tahun lalu.

“Dahulu, kita saling menjaga dan menasehati. Anak kita anak tetangga, begitu pula sebaliknya. Namun yang terjadi saat ini, ketika kita menasehati anak tetangga, malah kita yang dinilai terlalu mengurusi hidup orang lain”, kata Tri.

Tri mengatakan, kearifan lokal yang harusnya menjadi kontrol sosial, saat ini sudah menghilang. Inilah yg menyebabkan kejahatan merajalela.

“Saya harap, para pendidik dapat mengintegrasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran untuk menanamkan Nasionalisme di Sekolah maupun pesantren, Nilai-nilai kearifan lokal yang ada di sekitar sekolah dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran”, kata Tri seraya berpesan.

Dalam pada ini, Kepala Badan Kesbangpol Aceh Tamiang, Agusliayana Devita mengatakan, kegiatan ini bertujuan menguatkan para pendidik dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada peserta didik.

“Kami ingin melalui para tenaga pendidik yang ada di dayah atau pesantren dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila dan nilai kebangsaan pada para santri dalam kehidupan sehari-hari”, ujarnya.

Dalam kegiatan dialog ini, hadir sebagai narasumber mewakili Dandim 0117/Aceh Tamiang, Kapten Inf. M. Lumban Raja yang memberikan materi terkait “Membangun Karakter Bangsa Dalam Menjaga NKRI”. [m.rotuah]

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *